Kamis, 20 September 2007

bahagia dengan makan 'KURMA'

Oleh Drs H. Abdul Madjid
Se
nin, 17 September 2007 – Kuliah Shubuh Ramadhan 1428 H

Kurma” kata Ust. Abdul Madjid, kok bisa ?

Sempat heran dan tidak percaya sesaat dalam pikiran saya , apa iya hanya dengan makan “Kurma” setiap hari kita akan bisa hidup bahagia .. ? eeemm ....!! ( bengoong campur bingung )


Selang beberapa saat kemudian dengan gayanya yang kalem menjelaskan lebih lanjut,

‘ Iya ! dengan sikap ‘Syukur dan Nrima( Kurma ) hanya kepada Allah hidup kita akan terasa lebih tenang tentram.’ Ooooo .... gerrr ...! sontak jama’ah shubuh tersenyum semua.

Benar memang yang disampaikan oleh Oleh Ust.Abdul Madjid dengan syukur segalanya yang berat terasa ringan karena semua asalnya dari hati. Contoh misalnya ;

Kita kadang mengeluh kesakitan luar biasa pada seluruh tubuh kita, padahal yang terluka hanyalah ‘jempol’ kakinya saja.

Dan juga seringkali sakit seminggu yang kita rasakan terasa ‘sangat lama’ kita alami, padahal kalau mau kita renungkan ‘lamanya sakit’ yang kita alami tak selama ‘nikmat sehat’ yang telah kita terima. kalau mau dibuat pebandingan mungkin antara 10.000 : 1.

kayak-kayaknya 10.000 nikmat yang telah kita terima menjadi hilang gara-gara satu kesulitan/ kesusahan yang kita alami. ( Terlaaaaluuu .... ! kata bang roma , he he )

ada sebuah penjelasan yang cukup bagus tentang tentang konsep do’a di pagi hari itu. Dan yang menjadi pertanyaan setiap orang ‘mengapa ada do’a yang cepat terkabul dan ada yang masih tertunda’. Penyebabnya adalah banyak diantara kita kalo berdo’a hanya sekedar ‘membaca’ tetapi tidak benar-benar berdo’a, oleh sebab itu sangat di anjurkan bahkan wajib untuk kita tahu arti dan makna dari do’a yang kita lafadzkan.

Coba apa terlintas dalam benak kita mendengar penjelasan berikut ;

‘ Sebenarnya Allah Swt sudah mendengar dan bahkan mengabulkan do’a kita Semua’

He he he ... ! pertanyaannya adalah , ‘apakah benar dan kita sadar kalau Allah sudah mengabulkan do’a kita semua ?? ’. ini yang menarik dari kuliah subuh tadi pagi.

Ada anak kecil sedang pilek dan sakit batuk merengek dan menangis kepada ibunya ‘meminta’ dibelikan es krim, tentu saja si ibu tidak akan memberi karena ia tahu bahwa es krim itu tidak akan menyembuhkan sakit si anak , tapi malah akan memperburuk kesehatan jika keinginan si anak tersebut di‘kabulkan/dituruti’. Tetapi si ibu akan ‘memberi’ dalam ‘bentuk lain’ berupa obat batuk mungkin akan terasa lebih pahit atau tidak enak dimulut.

Eemmm ... langsung aja ! kita mungkin belum sadar ketika kita ‘meminta/berdo’a’ kepada Allah dan kita merasa apa yang ‘kita do’akan‘ belum di kabulkan juga . bisa jadi Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita sehingga do’a kita oleh Allah di kabulkan dalam ‘bentuk yang lain’ seperti anak kecil di atas yang merengek kepada ibunya tatapi tidak di turuti.

( naah untuk selanjutnya silahkan direnungkan sendiri ... okey !! )

Dalam Surat Al-Baqorah ayat 186 ( 2 : 186 )

telah di sebutkan , ada 3 hal yang menyebabkan Allah mengabulkan do’a kita :

1. Hendaknya kita telah memenuhi segala perintahnya ( taqwa )

2. Memiliki Iman yang kuat kepada Allah

3. Senantiasa selalu berada dalam kebenaran sesuai dengan tuntunan Qur’an dan Sunnah

Sebagai pelengkap dalam kuliah subuh pagi itu di sebutkan sebuah kisah seorang guru ngaji sedang duduk dipelataran Gedung Islamic Center Surabaya seraya melihat latihan manasik haji yang di lakukan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu calon jama’ah haji. tanpa terasa air mata menetes di pipi dan spontan dalam hatinya mengucapakan,

Ya Allah kapan engkau izinkan aku untuk bisa bertamu ke rumah-Mu seperti meraka .. ? ‘.

Kejadian itu pun berlalu dan si guru ngaji pun menjalani aktifitasnya seperti biasa. Pada suatu waktu selesai guru ngaji tersebut mengisi Qiro’ah dan tilawah qur’an dalam hajatan nikah, ia didekati seorang Bapak seraya bertanya kepadanya, Apakah kamu sudah naik haji ? “ ia jawab belum dan si Bapak tersebut kemudian bertanya nomor handphone guru ngaji tersebut. Selang beberapa hari kemudian ia ditelepon untuk segera ke kantor bapak tersebut untuk mengurus visa dan paspor haji... Allaahu Akbar !! emang klo udah Allah berkehendak ada saja jalan untuk bisa menuju Baitullah. Juga menjadi terenyuh hati saya kita mengetahui tak lama kemudian bapak yang memberangkatkan guru ngaji tersebut telah meneinggal dunia. Subhaanallah ... Semoga Allah mengahapus dosa-dosa beliau dan menerima segala amal ibadahnya, Amin Yaa Robbal’alamin.

Barakallahulaka Wamalika ......

Tidak ada komentar: